Setelah si kecil melewati tahap usia bayi, maka selanjutnya ia akan memasuki tahap anak usia dini. Di fase ini, anak akan meningkatkan kemampuannya secara pesat. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda pun harus mampu mengikuti dan mengajari mereka. Salah satu caranya adalah dengan memahami apa saja tahapan pada perkembangan bahasa anak usia dini. Yuk, langsung saja disimak ulasannya.
Tahapan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Secara umum, perkembangan bahasa anak usia dini dibagi dalam dua fase atau tahapan, yakni pralinguistik dan linguistik. Di usia-usia tersebut, anak akan belajar berbagai hal dan menyerap berbagai informasi yang ada di sekitar mereka. Untuk itu, ada baiknya Anda senantiasa memperhatikan sudah sejauh mana tahapan perkembangan bahasa anak usia dini Anda. Beberapa ulasan tahapannya yakni :
1. Tahap Pralinguistik
Tahap pertama pada perkembangan bahasa anak adalah pralinguistik. Di dalam tahap ini, anak masih berusia di fase bayi. Bahasa yang mereka gunakan adalah berupa bahasa simbolistik dan penekanan pada ekspresi wajah, misalnya menangis, tertawa, dan menjerit. Hal-hal tersebut anak lakukan sebagai bentuk upaya berkomunikasi dan juga cara mereka menyampaikan keinginannya.
Seiring waktu berjalan, bentuk komunikasi awal ini akan berubah menjadi komunikasi ke arah verbal. Adapun yang dimaksud adalah seperti mengoceh dengan kalimat “maaa…” dan “pa…” tapi masih belum terdengar jelas. Di tahap ini, Bunda harus senantiasa mengajaknya berkomunikasi guna merangsang otak dan menambah perbendaharaan kosakata anak.
2. Tahap Linguistik
Tahap kedua dari perkembangan bahasa anak adalah linguistik. Menurut National Institutes of Health, perkembangan bahasa pada anak sendiri secara insentif terjadi kala anak ada di umur 0 – 5 tahun. Inilah mengapa, anak dikatakan dalam kondisi terbaiknya untuk meraup semua ilmu penting dalam perkembangan bahasa.
Di dalam tahap ini, anak dikatakan lebih mampu berkomunikasi dalam bentuk verbal sehingga pelafalan katanya sangat mudah dimengerti. Selain itu, di tahap ini anak juga sudah mampu menyusun kata menjadi kalimat layaknya percakapan orang dewasa.
Ketika dua tahapan tersebut tidak dapat dilalui anak dengan baik, maka bisa dikatakan jika mereka membutuhkan tenaga profesional untuk berlatih. Beberapa kondisi yang dimaksudkan adalah speech delay, difficulty sharing, hingga receptive languange. Oleh karena itu agar anak tidak mengalami masalah di atas, Bunda sebaiknya senantiasa mengikuti perkembangan bahasa anak usia dini dari waktu ke waktu.
Demikian ulasan ini dan jangan lupa tunjang nutrisi anak dengan susu Dancow ya Bunda. Semoga bermanfaat.