Konon mempelajari Adobe After Effect itu sulit dan membosankan. Tapi ternyata bila diiringi dengan kesungguhan, belajar Adobe After Effects sangat mengasyikkan dan tak sesulit yang dibayangkan. Bila sudah menguasai cara mengaplikasikan software ini, pasti rasanya ingin selalu membuat video-video baru yang menarik dan unik.
Adobe Effects sendiri merupakan salah satu program video editing yang diciptakan Adobe. Untuk kebutuhan motion graphic design Adobe After Effects sudah terbukti unggul. Cocok sekali digunakan untuk pembuatan intro film, iklan, juga video-video berdurasi pendek.
Selain itu, Adobe After Effects berpengaruh besar terhadap karya-karya yang dihasilkan oleh animator. Sebab, software ini dilengkapi berbagai fitur komplit seperti kamera, pencahayaan, pengaturan pergerakan, serta plugin lainnya. Setidaknya, lebih dari 50 macam standar effects disediakan Adobe After Effects untuk kebutuhan video editing.
Bagian-Bagian Pada Adobe After Effects Yang Penting Untuk Dipahami
Hal mendasar dalam mempelajari Adobe After Effects adalah memahami bagian-bagian umumnya terlebih dahulu. Di antaranya seperti:
- Menu bar. Bagian ini merupakan kumpulan menu yang terdiri dari File, Edit, Layer, Effects, Animation, dan Composite.
- Toolbar. Fitur-fitur seperti Zoom, Shapes, Teks, Clone, dan fitur edit video lainnya dapat ditemukan pada bagian ini.
- Komposisi. Bagian ini khusus untuk menampilkan isi frame dari komposisi yang sudah dipilih.
- Kumpulan Pallete. Di sini tersedia beberapa fitur penting seperti Audio, Time, Effects, dan beberapa yang lainnya.
- Library dan Effects View. Bagian inilah yang dijadikan tempat untuk semua import video, komposisi, asudio, dan graphics.
- Effects dan Layer. Dalam hal mengedit video sekaligus memberikan tambahan berupa layer mode, blend mode, dan masking hingga menjadi satu tampilan animasi untuk, maka bagian Effects dan Layer ini berguna sebagai navigator untuk animator.
Belajar Adobe After Effects bisa dilakukan secara otodidak maupun dibimbing secara profesional oleh mentor-mentor berpengalaman. Jika opsi kedua dirasa lebih memungkinkan untuk lebih cepat menguasai software ini, mulailah mencari sekolah-sekolah desain grafis terbaik. Contoh, International Design School (IDS). Di sini setiap mahasiswa berpotensi mendapatkan gelar Bachelor dari universitas ternama di luar negeri. Bergengsi, bukan?