Friday, 29 March, 2024

Mengenal 3 Jenis Perhiasan Nusantara


perhiasan nusantara

Kekayaan alam dan budaya nusantara sepertinya tidak akan pernah habis untuk dikupas. Kekayaan budayanya tidak hanya berasal dari tari-tarian dan baju adat, tapi juga dari bentuk perhiasannya. Perhiasan berlian terbaru nusantara memiliki daya tarik dan daya magis tersendiri. Bagi orang-orang jaman dahulu, perhiasan tidak hanya menjadi aksesoris pelengkap penampilan, tapi sekaligus menjadi benda pusaka dengan nilai filosofis yang tinggi.

Jenis Perhiasan Nusantara

Ada berapa jenis perhiasan asli nusantara yang kamu tahu? Berikut ini akan dibahas 3 di antaranya, yaitu :

1. Pending

Pending merupakan perhiasan tradisional Indonesia yang berbentuk hiasan dada atau ikat pinggang yang terbuat dari logam dan berbentuk oval. Pending bukanlah perhiasan asli Indonesia karena perhiasan ini dibawa pertama kali oleh pedagang Tiongkok pada abad ke-7 untuk diberikan  kepada raja Sriwijaya yang saat itu berkuasa. Pending banyak ditemukan di Sumatera dan Kalimantan.

Kemudian Pending menjadi perhiasan yang begitu diminati tidak hanya oleh kalangan kerajaan tapi juga oleh rakyat biasa. Saat itu, Pending digunakan oleh keturunan Tiongkok di Indonesia untuk berbagai upacara, seperti pernikahan, perayaan Imlek, dan Cap Go Meh. Agar semakin mudah mendapatkan Pending, para pedagang Tiongkok yang tinggal di Indonesia tersebut meminta pengrajin lokal untuk membuat perhiasan yang  berbentuk oval ini. 

Bentuk oval pada Penting memiliki filosofi yang mendalam. Bagi warga Tiongkok, bentuk oval atau bulat pada Pending bermakna rezeki dan kebahagiaan yang terus berputar. Harapannya, bagi siapapun yang memakai akan dilimpahi rezeki dan kebahagiaan yang berlimpah.

2. Mamuli Dan Marangga

Baik Mamuli maupun Marangga merupakan perhiasan khas dari Sumba, Nusa Tenggara Timur yang berasal dari zaman megalitikum. Perhiasan ini terbuat dari logam dan dipercaya sebagai hasil kebudayaan dari masyarakat Anakalang. Tidak hanya dipakai sebagai aksesoris, Mamuli dan Marangga menjadi perhiasan yang berharga bahkan dianggap sebagai benda pusaka.

Mamuli melambangkan perempuan sebagai pemberi kehidupan. Bentuknya terinspirasi rahim perempuan. Mamuli sebenarnya adalah perhiasan telinga, baik untuk perempuan maupun laki-laki. Ada juga yang dikenakan sebagai bros pada kemeja. Untuk Mamuli yang berukuran besar, dikenakan sebagai liontin atau hiasan di atas kepala.

Marangga memiliki bentuk yang pipih dan bengkok. Pada kedua ujungnya didesain melebar menyerupai kapak. Cara pakainya dengan digantung di leher sebagai liontin atau bisa juga dikenakan sebagai anting-anting. 

3. Belak

Belak merupakan perhiasan khas dari Indonesia bagian timur, tepatnya di daerah Maluku Tenggara dan Maluku Timur. Perhiasan ini memiliki bentuk bulat dengan lubang kecil di tengah.Dalam proses pembuatannya, butuh kerja keras dengan cucuran keringat dari para pengrajinnya. Logam ditempa di antara api dan palu untuk menghasilkan perhiasan Belak yang indah.

Belak biasa dipakai oleh kaum perempuan sekitar. Mereka memakai Belak sebagai liontin yang kedua ujungnya diikat dengan benar merah. Benang tersebut juga disematkan pada lubang kecil yang ada pada bagian tengahnya.

Nah, itulah 3 bentuk perhiasan nusantara yang menjadi khasanah kekayaan budaya negeri ini. Pending mewakili Indonesia bagian barat, Mamuli dan Marangga mewakili Indonesia bagian tengah, dan Belak mewakili Indonesia bagian Timur.

Karena bentuknya yang unik, klasik, sekaligus menawan, The Palace Jewelry dengan menggandeng Samuel Wattimena mengeluarkan seri terbaru perhiasan berlian dengan pesona budaya nusantara. Ada tiga seri yang bisa kamu pilih, yaitu seri Nusa yang terinspirasi dari bentuk perhiasan Pending, seri Anta yang terinspirasi dari bentuk perhiasan Mamuli dan marangga, dan Seri Tara yang terinspirasi dari bentuk perhiasan Mas Bulan Base, Belak, dan Pepek Soriti.